TEMPO.CO, Semarang - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Tengah mendukung pengukuhan Suharso Monoarfa sebagai pelaksana tugas Ketua Umum DPP PPP menggantikan Romahurmuziy melalui Musyawarah Kerja Nasional yang akan berlangsung pada Rabu, 20 Maret 2019.
Baca: Suharso Monoarfa Gantikan Romahurmuziy di TKN Jokowi
"Pak Suharso Monoarfa dipilih karena dianggap mampu mengamankan PPP di Pemilu 2019 dan siap mengemban tugas," kata Ketua DPW PPP Jawa Tengah Masruhan Samsurie di Semarang, Selasa, 19 Maret 2019.
Ia menjelaskan bahwa Ketua Majelis Syariah PPP Maimun Zubaer atau Mbah Moen telah memilih Suharso sebagai pelaksana tugas Ketum DPP PPP. Selain itu, Suharso yang sekarang merupakan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden dianggap mampu meneruskan perjuangan Romahurmuziy dan bisa mengamankan posisi PPP dalam pemilu mendatang.
"PPP Jateng akan memperjuangkan Pak Suharso Monoarfa dengan alasan pertama usulan DPP yang dilakukan sudah bagus dan kami menyetujui," kata Masruhan. "Kedua, Suharso merupakan figur yang mampu membawa partai ini menghadapi pileg dan mengamankan dukungan Pilpres."
Sebelumnya, Romy resmi diberhentikan sebagai Ketua Umum PPP dalam rapat pengurus harian DPP PPP pada Sabtu pekan lalu. Ia dicopot karena diduga terlibat kasus jual beli jabatan di Kementerian Agama. Perkara ini sudah ditangani KPK.
Selain diberhentikan, Romy juga telah memberikan surat pengunduran diri sebagai ketua umum. Ia menjadi tersangka kasus suap jual beli jabatan di Kementerian Agama baik di pusat maupun daerah.
Selanjutnya, para pengurus DPP PPP mengangkat Suharso menjadi plt, agar tidak terjadi kekosongan jabatan ketua umum. Wakil Ketua Umum PPP Reni Marlinawati mengatakan, pengisian lowongan jabatan mengacu pada ketentuan anggaran dasar dan rumah tangga partai.
Simak juga: PPP Sebut Pemilihan Suharso Monoarfa Sebagai Ketua Sesuai AD/ART
Berdasarkan ketentuan AD/ART partai, wakil ketua umum yang semestinya menggantikan ketua umum. Tetapi karena ada pertimbangan Mahkamah Partai dan fatwa Majelis Syariah, maka seluruh wakil ketua umum menyepakati pertimbangan majelis untuk menunjuk Suharso Monoarfa menjadi ketua umum.